JENIS KARANGAN
Oleh : Bunga Sri Rejeki Pangestu
1. NARASI:
Bentuk karangan yang isinya cerita atau kisah sesuatu (orang atu hewan) secara kronologis.
Contoh narasi :
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat kaku tulang-tulang di sekujur tubuhku. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa. Handphoneku tiba-tiba berdering, ternyata ada sms masuk, sms dari kekasihku, “Bunga, kamu sudah sampai mana? ”Aku telah menunggumu di tempat makan yang kita janjikan kemarin sore!” aku pun segera bergegas, berlari ke tempat pemberhentian angkutan umum untuk menemui kekasihku. Selalu terbayang wajahnya, perasaan rindu yang dalam, sudah tidak terbendung lagi, ingin segera aku sampai dan memeluknya.
2. DESKRIPSI
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Contoh deskripsi berisi fakta:
Keramaian di Alun-alun Garut
Udara sejuk dan cuaca yang cerah pagi itu, dimanfaatkan masyarakat untuk berolah raga senam di alun-alun Garut , disana banyak pohon yang rindang sebagai tempat untuk berteduh, kicau burung menambah suasana ramai, tempat yang bersih dan nyaman membuat orang-orang berdatangan silih berganti ke alun-alun Garut. Banyak masyarakat yang beraktivitas di sekeliling alun-alun Garut, seperti berjualan asongan , berjualan es kelapa, dan menjajakan makanan lainnya juga, senantiasa mereka menunggu para pembeli ,ada yang unik disana terlihat seorang pria yang membuat kereta mini yang ditarik oleh domba, dan kereta ini hanya dapat ditunggangi oleh anak-anak saja.Alun-alun Garut merupakan pusat kota Garut, oleh karena itu, semua jenis angkutan umum melewati alun-alun , berderet panjang menunggu penumpang. Ada sebuah sekolah depan alun-alun namanya SMA 11 Garut, setiap jam pulang sekolah, alun-alun dijadikan tempat bercengkrama dan bersenda gurau oleh siswa dari beberapa sekolah.
Contoh deskripsi berupa fiksi:
Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
3. EKSPOSISI:
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
Contoh:
Manfaat Kegitan Ekstrakulikuler
Pada dasarnya kegiatan ekstrakulikuler merupakan suatu kegiatan tambahan yang diadakan di sebuah sekolah, banyak orang yang beranggapan bahwa kegiatan ini tidak penting, membuang waktu dan kita dapat tertinggal dalam pelajaran sekolah apabila mengikuti kegiatan ini, namun dibalik itu , kegiatan ekstrakulikuler menyimpan banyak manfaat yang berguna untuk siswa.Kegiatan EksKul singkatnya , bermanfaat guna meningkatkan daya kreatifitas siswa dalam segala hal, dan mampu mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa, misalnya kegiatan Ekskul Seni Tari , siswa yang senang menari tentu akan masuk atau memilih EksKul ini dan mampu mengembangkan bakat dan minatnya ia tidak akan malu untuk menunjukan bakat yang dimilikinya, karena ia merasa memiliki sebuah grup atau tempat dimana ia dapat menonjolkan bakatnya. Dengan adanya kegiatan ini pula pembimbing akan mudah menyeleksi atau memilih siswa yang bisa mengikuti suatu perlombaan kejuaraan.
Contoh Eksposisi proses:
Cara mencangkok tanaman:
- Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.
- Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-kira 1,5 sampai 2 cm.
- Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira sepanjang 10 cm.
4. ARGUMENTASI:
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
Contoh:
Teknologi Komunikasi harus segera dikuasi
Seiring dengan perkembangan zaman seperti yang kita rasakan saat ini, teknologi komunikasi sangat penting dalam kehidupan dan harus kita kuasai. Mengapa demikian? Karena, dengan kita telah menguasai teknologi komunikasi, kita mampu berkomunikasi secara global atau mendunia. Ada berbagai produk teknologi baru, seperti satelite, komputer pribadi, printer laser, scanner, telefon seluler, laptop, internet, LAN, HTML, camera digital, USB Flash Disk, dsb telah banyak memberi kontribusi dalam kemajuan bidang komunikasi saat ini. Teknologi internet telah merubah cara orang berkomunikasi, misalnya, melalui Email. Email merupakan kunci utama perubahan cara berkomunikasi. Dengan hanya mempunyai satu alamat email, kita dapat mengikuti berbagai model komunikasi yang ada di Internet. Beberapa model komunikasi itu, diantaranya : Forum, Milis/Group, Situs jejaring sosial, Blog, Situs sharing file, E-learning menggunakan teleconference. Saat ini manusia sangat memanfaatkan penemuan-penemuan teknologi yang ada di segala bidang, sehingga kemajuan teknologi itu memang saat penting bagi manusia, terutama di bidang komunikasi. Oleh sebab itu sangat diharapkan akan adanya kemajuan teknologi yang dapat menunjang perkembangan positif. Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktifitas yang dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Teknologi komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitas.
5. PERSUASI:
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
Contoh persuasi:
Katakan tidak pada NARKOBA
Seperti yang kita ketahui bahwa Narkoba sangat berbahaya bagi tubuh. Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penelitian. Tetapi karena berbagai alasan, mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. Maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berlanjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan. Biasanya penyalahgunaan ini diawali dengan coba-coba, senang-senang, menggunakan pada saat keadaan tertentu, penyalahgunaan dan ketergantungan. Penyalahgunaan narkoba mengakibatkan gangguan fisik dan psikis. Semua tergantung jenis narkoba yang dipakai, cara penggunaan dan lamanya penggunaan. Gangguan itu yang terjadi antara lain; kerusakan otak, gangguan hati, ginjal, lambung, paru/pernafasan, jantung dan pembuluh darah, penularan HIV/AIDS melalui jarum suntik yang dipakai bergantian, kelumpuhan otot, gangguan neurologis, kehamilan, kelainan hormon, dan kanker. Sementara gangguan psikisnya adalah; sikap yang apatis, euforia, emosi labil, depresi, kecurigaan yang tanpa dasar, kehilangan kontrol perilaku sampai mengalami sakit jiwa. Akibat fisik dan psikis adalah kurang bisa berhubungan sosial dengan orang lain, merugikan orang lain, contoh: perkelahian, kecelakaan lalu lintas. Oleh sebab itu lah, Saya mengingatkan agar generasi muda menjauhi narkoba. Jangan sekali pun mencoba jika tak ingin terjerumus lebih dalam. ”Banyak hal positif yang bisa kita buat, karena, Narkoba akan membunuh penggunanya pelan-pelan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar