Jumat, 04 November 2011

tugas karangan narasi fiksi bunga srirejeki pangestu 1-C


Karangan Narasi fiksi
Teman Baruku Idola Baruku
Oleh : Bunga Srirejeki Pangestu
Hari senin di bulan Februari. Pagi itu guru saya datang dengan murid baru. Perempuan tinggi semampai . Namanya Nani Kusuma, dia dari Singajaya. Wajahnya sih lumayan cantik, kulitnya kuning langsat, rambutnya di ikat dan tertata dengan rapi, secara keseluruhan dia terlihat cantik, tapi gayanya agak kuno dan sedikit oldies.
Nani hendak memperkenalkan diri di depan kelas , ia pindah ke Garut dikarenakan ikut orang tua pindah tugas di Garut. Nani disuruh diduduk disebelahku oleh Bu Santi, kebetulan bangku disebelahku kosong. Selama pelajaran Nani lebih banyak diam, tetapi aku tidak sabar ingin kenalan dengan makhluk baru disebelahku ini. Tak lama kemudian aku ajak dia berkenalan , ia pakai logat aku-kamu, puitis sekali, seperti karya sastra saja aku pikir.hehehe. Aku tersenyum mendengarnya, Ia langsung bercerita tentang daerah Singajaya dan kampung halamannya. Akupun tidak mau kalah dengan menceritakan keramaian dan meriahnya kota Garut. Tak perlu waktu lama kami berdua langsung akrab.
Seminggu kemudian, saat dikantin, aku mendengar Syahnaz, Mita, dan Riri sedang menggosipkan penampilan Nani yang sedikit kampungan. Setiap hari selalu saja ada yang mentertawakan dan mempermalukan Nani. Baik penampilannya , maupun tingkah lakunya yang kelewat santun. Aku tidak begitu mengenalnya secara pribadi. Masalah keluarga apalagi, sama sekali tidak pernah disinggungnya.
Ternyata, dalam diamnya Nina membuktikan bahwa ia tidak bisa dipandang sebelah mata. Hasil nilai-nilai ulangan hariannya sangat bagus, hampir disemua pelajarang nilainya memuaskan. Hal itu membuat sebagian orang yang diduduk di rangking 10 besar semakin waspada.
Meski sudah membuktikan secara akademik, hal itu malah membuat Syahnaz and the genk semakin menjadi-jadi mengejek Nani, karena mereka tidak pernah sepintar Nani. Tak lama kemudian Bu Dini memanggil Nani untuk datang ke ruang kepala sekolah entah apa yang terjadi.
Setelah istirahat, Nani kembali ke kelas, namun dia diijinkan untuk pulang dengan membawa tasnya. Saat kutanya dia hanya tersenyum. Anak-anak semakin penasaran dengan apa yang terjadi pada anak baru itu.
Pak Sukiman yang tengah mengajarakan pelajaran bahasa Indonesia di jam terakhir itu, terpaksa menghentikan pelajarannya begitu Nani keluar. Dia lantas mengatakan bahwa Nani akan diikut sertakan dalam olympiade Fisika se-Provinsi JABAR, sekolah kita patut berbangga memiliki siswi seperti dia.
Kata-kata pak Sukiman itu seperti menyihir kami semua. Suasana kelas langsung hening, semua orang takjub akan prestasi Nani yang sama sekali kami tidak ketahui, termasuk aku. Wow, ternyata teman sebelahku itu hebat sekali, dia tidak hanya pintar, namun juga berprestasi. Hebatnya lagi dia tetap sederhana. Saat itu juga aku yakin kalau teman-teman mengagumi Nani. Aku berharap ia berhasil mengharumkan nama baik sekolahan kami. Oh Nani teman baruku, kamulah idola baruku.