PEMAKAIAN TANDA BACA
1. TANDA TITIK (.)
Tanda titik tidak dipakai dibelakang :
1) Alamat pengirim dan tanggal surat
2) Nama dan alat pengirim surat
· Jalan A.Yani 23
Garut
· 17 Agustus 1945
· Yth. Sdr. Moch Baharudin
Jalan Guntur 66
Sukabumi
· Kantor Penempatan Tenaga
Jalan Cisarua
Bogor
· Kantor Perindustrian Perdagangan
Jalan Pramuka 12
Jakarta
2. TANDA KOMA (,)
1) Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam satu perincian dan pembilang.
· Saya membeli pensil, penghapus, dan penggaris.
· Surat biasa, surat kilat, maupun surat khusus memerlukan prangko.
· Satu, dua, .. , tiga!
· Makanan 4 sehat 5 sempurna terdiri atas nasi, lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan.
· Rapat itu dihadiri oleh ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota.
2) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan.
· Saya ingin pergi, tetapi hari hujan.
· Dudi bukan murid berprestasi, melainkan Harun.
· Masalah baru muncul, sedangkan masalah lalu belum terselsaikan.
· Adik ingin membeli sepatu baru, tetapi ibu tidak mempunyai uang.
· Randi pergi ke Jakarta, sedangkan Rinto pergi ke Bandung.
3) A) Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului anak kalimatnya.
· Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
· Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
· Karena mainanya rusak, adik menangis.
· Kalau cuaca cerah, kami akan pergi ke pantai.
· Karena barang kesayangannya pecah, ia marah besar.
B) Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
· Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
· Ia lupa akan janjinya karena sibuk.
· Ia tahu bahwa soal itu penting.
· Kami akan pergi ke pantai kalau cuacanya cerah.
· Ia marah besar karena barang kesayanganya pecah.
4) Tanda koma dipakai dibelakang kata ungkapan penggabung antar kalimat terdapat pada awal kalimat; termasuk dalamnya oleh karena itu, jadi, lagipula, meskipun begitu, akan tetapi.
· Jadi, persoalan ini belum ada solusinya.
· Oleh karena itu, kita harus menaati peraturan berkendaraan agar selamat di perjalanan.
· Meskipun begitu, kita harus tetap menghormati orang tua.
· Akan tetapi, dengan berolahraga badan kita akan menjadi sehat.
· Lagipula, saya yakin bahwa dia tidak bersalah.
5) Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
· Kata Rina, “Saya senang sekali.”
· “Saya ingin menjadi bidan,“ jawab Bunga, ”karena ingin menolong persalinan.”
· “tolong belikan koran, Nak!” kata Ayah.
· Kata Riri, “Saya sangat menyesal!”
· “Saya sedih sekali, “ jawab Rihana, “karena kakek saya baru saja meninggal.”
6) Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, keluarga, atau marg.
· Paman saya bernama Simajuntak, S.E.
· Ayah saya adalah Drs.Asep suparmana, Sm.Hk., MSi.
· Rumah megah itu milik Ny.Khalifah, M.A.
· Sengketa itu ditangani oleh Rudi Rahardja, S.H.
· Persalinan itu ditangani oleh Siti amanda, AMd.Keb.
7) Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
· Guru saya, Bu susi, cantik sekali.
· Di daerah kami, misalnya, masih banyak yang melakukan perjudian.
· Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, mengikuti kerja bakti.
· Semua siswa yang lulus ujian, diwajibkan untuk mendaftarkan namanya ke panitia.
· Adik saya, Utari, cerewet sekali.
3. Tanda hubung (-)
a) Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
· Ibu-ibu PKK sedang latihan paduan suara.
· Berakit-rakit ke hulu berenang-renamg ketepian.
· Daun itu berwarna hijau kekuning-kuningan.
· Saudara-saudara sekalian rapat akan segera dimulai.
· Janganlah kita hidup bermalas-malasan.
b) Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan dan (ii) penghilangan bagian kelompok kata.
· Dalam team dibutuhkan kesetiakawanan-sosial.
· Harga tas itu dua puluh lima-ribuan(25x1000).
· Jadi seorang bidan memiliki tanggung-jawab yang besar.
· Bumi yang kita pijaki ini ber-evolusi.
· Boneka itu dijual dengan harga tujuh-puluh-ribu(1x70000)
c) Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se-dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke-dengan angka, (iii) angka dengan-an, (iv) singkatan berhuruf dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap.
· Ia memenangkan perlombaan melukis se-Indonesia.
· Hadiah ke-2 diberikan pada saudari Jamilah.
· Bung Roni telah pindah kependudukan sekitar tahun 70-an.
· Materi fisika hari ini membahas mengenai Sinar-X.
· Pidato dari Menteri-Sekretaris Negara RI disiarkan di tv.
4. Angka dan Bilangan
i. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.
· Sebelum UTS kami mnendapatkan tugas untu merangkum buku ESQ bab I.
· Pasal 3, dalam bab ke-1 UUD 1945, menyatakan bahwa indonesia adalah negara hukum.
· Tingkat ke-II di kampus AKBID sedang menjalankan ujian praktek di RSHS Bandung.
· Pada awal abad XI, diadakan sistem barter.
· Kantor tingkat III itu akan di hancurkan.
ii. Lambang bilangan yang dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipaki secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan.
· Susan menonton film korea itu sampai tujuh kali.
· Dari 50 pertanyaan soal bahasa Indonesia, hanya 25 jawaban yang benar.
· Paman memesan dua ratus lima puluh batu bata.
· Kecelakan pesawat itu memakan banyak korban diantaranya 10 orang meninggal dunia, 20 orang luka parah dan 12 orang luka ringan.
· Ibu membeli dua puluh butir telur ayam.
iii. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat.
· Tujuh puluh lima anak mengikuti lomba mewarnai.
· Jumlah siswa di SD Pelangi adalah 456 orang.
· Bu Juminten mengundang 150 orang tamu undanga.
· Susan membaca QS.AL-Baqarah ayat 283.
· Lima belas orang dikelas saya mendapat remedial ujian matematika.