Karangan Narasi fiksi
Teman Baruku Idola Baruku
Oleh : Bunga Srirejeki Pangestu
Hari senin di bulan Februari. Pagi itu guru saya datang dengan murid
baru. Perempuan tinggi semampai . Namanya Nani Kusuma, dia dari Singajaya.
Wajahnya sih lumayan cantik, kulitnya kuning langsat, rambutnya di ikat dan
tertata dengan rapi, secara keseluruhan dia terlihat cantik, tapi gayanya agak
kuno dan sedikit oldies.
Nani
hendak memperkenalkan diri di depan kelas , ia pindah ke Garut dikarenakan ikut
orang tua pindah tugas di Garut. Nani disuruh diduduk disebelahku oleh Bu
Santi, kebetulan bangku disebelahku kosong. Selama pelajaran Nani lebih banyak
diam, tetapi aku tidak sabar ingin kenalan dengan makhluk baru disebelahku ini.
Tak lama kemudian aku ajak dia berkenalan , ia pakai logat aku-kamu, puitis
sekali, seperti karya sastra saja aku pikir.hehehe. Aku tersenyum mendengarnya,
Ia langsung bercerita tentang daerah Singajaya dan kampung halamannya. Akupun
tidak mau kalah dengan menceritakan keramaian dan meriahnya kota Garut. Tak
perlu waktu lama kami berdua langsung akrab.
Seminggu
kemudian, saat dikantin, aku mendengar Syahnaz, Mita, dan Riri sedang
menggosipkan penampilan Nani yang sedikit kampungan. Setiap hari selalu saja
ada yang mentertawakan dan mempermalukan Nani. Baik penampilannya , maupun
tingkah lakunya yang kelewat santun. Aku tidak begitu mengenalnya secara
pribadi. Masalah keluarga apalagi, sama sekali tidak pernah disinggungnya.
Ternyata,
dalam diamnya Nina membuktikan bahwa ia tidak bisa dipandang sebelah mata.
Hasil nilai-nilai ulangan hariannya sangat bagus, hampir disemua pelajarang
nilainya memuaskan. Hal itu membuat sebagian orang yang diduduk di rangking 10
besar semakin waspada.
Meski
sudah membuktikan secara akademik, hal itu malah membuat Syahnaz and the genk
semakin menjadi-jadi mengejek Nani, karena mereka tidak pernah sepintar Nani.
Tak lama kemudian Bu Dini memanggil Nani untuk datang ke ruang kepala sekolah
entah apa yang terjadi.
Setelah
istirahat, Nani kembali ke kelas, namun dia diijinkan untuk pulang dengan
membawa tasnya. Saat kutanya dia hanya tersenyum. Anak-anak semakin penasaran
dengan apa yang terjadi pada anak baru itu.
Pak
Sukiman yang tengah mengajarakan pelajaran bahasa Indonesia di jam terakhir
itu, terpaksa menghentikan pelajarannya begitu Nani keluar. Dia lantas
mengatakan bahwa Nani akan diikut sertakan dalam olympiade Fisika se-Provinsi
JABAR, sekolah kita patut berbangga memiliki siswi seperti dia.
Kata-kata
pak Sukiman itu seperti menyihir kami semua. Suasana kelas langsung hening,
semua orang takjub akan prestasi Nani yang sama sekali kami tidak ketahui,
termasuk aku. Wow, ternyata teman sebelahku itu hebat sekali, dia tidak hanya
pintar, namun juga berprestasi. Hebatnya lagi dia tetap sederhana. Saat itu
juga aku yakin kalau teman-teman mengagumi Nani. Aku berharap ia berhasil
mengharumkan nama baik sekolahan kami. Oh Nani teman baruku, kamulah idola
baruku.